Search This Blog

Tuesday, April 10, 2018

Tentang Kehamilan Kedua

Menurut aplikasi "Buku Bumil", kehamilan kedua mama memasuki minggu ke 34. Tak ada kendala yang berarti pada kehamilan ini. Muntah dan mual sudah lama terlewati. Itupun hanya sekali kali. Mama tidak lagi terbebani dengan sejumlah perasaan negatif seperti saat hamil Hana dulu.

Kalau boleh dikatakan, kehamilan ini jauh lebih mudah daripada sebelumnya. Tak ada beban psikis yang mama rasakan. Beda sekali, jauh berbeda saat hamil pertama.


Sedikit flashback, kehamilan pertama di mana perasaan tidak rela menjadi ibu rumah tangga, tidak rela menjadi seorang istri dan rasa keterpaksaan menjadi calon ibu. Semua ketidakberterimaan ini begitu menyakitkan mama, membuat mama terbebani secara psikis. Parahnya seringkali mama membenci kehidupan sendiri, merasa tak berdaya sehingga fisik tak dapat melakukan apa apa.

Papa, yang notabene tidak mengerti perasaan tersebut karna mama tak bisa lugas, cendrung menyalahkan papa dan tak bisa menceritakannya dengan baik, ikut uring-uringan serta tak menyetujui segala sikap mama. Mama dan papa saling berkomunikasi dengan buruk, menambah perasaan "menderita" yang sedang mama selami.

Alhamdulillah wa syukurillah, mama perlahan-lahan berhasil keluar dari kondisi itu. Dan mencoba menjalani kehamilan kedua dengan penuh keberterimaan dan rasa syukur. Dedek Hana, yang sampai sekarang belum disepakati namanya, mulai banyak bergerak. Kadang menendang ke perut bagian atas, menyundul ke bagian bawah, dan gerakan-gerakan lain yang sering membuat mama merasakan kram perut.

Pertambahan berat janin pun sampai terakhir di cek (di 29 minggu) dalam kondisi normal. Oiyaa flashback lagi, mama teringat pada kehamilan pertama di mana DSOG membuat mama panik. Pasalnya diketahui pada usia 32 minggu angkat pertambahan berat janin sangat kecil dengan s/d pada plasenta lebih besar dari 3. Angka ini menunjukkan tingginya laju aliran dan rendahnya kepekatan darah. Mama langsung dirujuk untuk pemeriksaan darah dan diketahui kandungan zat besi sangat kurang. Jadilah dalam tiga minggu selanjutnya, mama harus infus zat besi. Untuk menggenjot pertambahan berat janin Hana mama diharuskan mengkonsumsi 4 macam protein serta 6 gelas peptisol; susu tinggi protein setiap hari. Mama pun naik tingkat jadi kelas berat, selama kehamilan bertambah 27 kg. WOW!!

Di kehamilan kedua ini, tak ada pesan khusus dari DSOG kecuali mengkonsumsi tablet zat besi setiap hari sebagai cadangan untuk menghadapi trimester 3. Kenaikan berat badan mama normal dan tak ada pembengkakan di kaki ataupun tangan. Hanya kali ini, sering terasa kontraksi palsu atau brixton hicks yang kadang membuat mama waswas. Mari kita tunggu sesi konsultasi berikutnya dengan DSOG ya dek!

Semoga Allah memudahkan semua proses ini, baik itu kehamilan maupun persalinan nanti, menyehatkan mama dan dedek. Dan semoga dedek menjadi anak sholeh/sholehah, cerdas, dan basthotan fil ilmi wal jismi. Aamiin~

No comments:

Post a Comment